Bersembunyi Dalam Terang
" Kamu tau gak? hal yang paling sulit dilakukan itu bersembunyi dalam terang" -- Indra
" Dan yang kamu harus tau, gak ada orang yang bisa sembunyi dalam terang. Mereka memang seolah tak terlihat namun seorang yang selalu menggunakaan hati tetap bisa merasa" -- Sandra
***
Seolah tak ada yang salah dengan sosok gadis bernama Sandra Agustina ini. Cantik, ceria, ramah, pintar, aktif di kegiatan kampus dan hal yang lainnya yang membuat semua tampak tak ada cacat. Namun tak pernah ada yang tahu ada hal apa dibalik senyum ramahnya, binar matanya yang indah itu. Keanehan itu dirasakan oleh seorang cowok bernama Indra. Walaupun sedikit ada yang janggal disini, Indra yang notabennya cowok tercuek di kelasnya mendadak perhatian dan seolah selalu tau apa yang dirasakan Sandra.
" Gue bingung banget sama tingkah orang-orang yang punya jabatan. Mereka itu diberi amanah, tapi seenak jidatnya mengkhianati. Mereka tuh yah, malah sibuk memakmurkan diri dan keluarganya dibanding memakmurkan rakyat yang udah mempercayai mereka" ucap Risa kesal saat membaca koran yang berisi berita-berita para koruptor.
" Entahlah bicara tentang politk itu emang ribet" ucap Sandra singkat seoalah tak terlalu tertarik dengan obrolan teman dekatnya itu. Dia malah melihat-lihat suasana kelas yang masih lengang karena mata kuliah masih setengah jam lagi dimulai.
" Tau tuh! Emang para koruptor itu gak mikir apa yah, seberapa sengsara orang-orang diluar sana karena ulah mereka. Kalau gue punya orang tua kaya gitu, gue udah bunuh diri dari dulu. Males banget harus nanggung malu" cerocos Risa lagi yang mendadak membuat raut wajah Sandra agak sedikit berbeda dan langsung mengalihkan pandangannya ke samping.
" haha dasar loe. Niat banget sih ngomongin politik. Topiknya terlalu berat buat gue" ucap Sandra setelah bisa menguasai keadaan dirinya.
" Nih ya, loe harus tau-?" ucapan Risa kepotong dengan ucapan seseorang.
" San.. dipanggil bu Rani tuh" ucapan seorang cowok bernama Indra dengan cuek.
" Oh ya makasih infonya. ca gue tinggal dulu yah" ucap Sandra pada Indra dan Risa.
" ah... loe mah gue kan belum selesai ngomong. Tapi ya udah gih.." jawab Risa.
Indra memandang Sandra yang berjalan keluar dengan pandangan yang susah untuk diartikan. Kemudian setelah Sandra tak terlihat pandangan Indra beralih pada Risa.
" Loe gak usah ngomongin tentang politik dengan Sandra. Emang loe gak nyadar apa kalau sandra gak suka dengan topik itu" ucap Indra ketus.
" Ih.. sandra aja gak rempong dengerinnya nah kenapa jadi loe yang ribet. Emang loe siapa ngatur- ngatur?" ucap Risa tak kalah ketus.
" Loe tuh ya, gue ingetin sekali lagi gak usah ngomongin yang bikin Sandra risih yah. Kalau nggak loe berurusan sama gue" ancam Indra kemudian meninggalkan Risa yang mengomel-ngomel.
***
Hari ini pemberitaan heboh dengan kasus korupsi lagi. Namun pemberitaan kali ini membuat Sandra kaget. Bahkan daritadi dia duduk terpaku di sofa depan televisi. Tanpa sadar airmatanya turun. Dia kemudian berlari ke garasi untuk mengambil mobilnya dan segera pergi ke kampus.
" Ca, ca .. loe liat Indra gak?" tanya Sandra dengan paniknya pada Risa yang sedang makan mie ayam di kantin kampus.
" Nggak. Emang kenapa? kok loe panik sih? terus tumben nanyain Indra" jawab dan tanya Risa dengan muka penasaran karena setau Risa hubungan Sandra dan Indra hanya sekedar teman yang bahkan tidak dekat.
" Nggak kenapa-napa. Yaudah gue pergi nyari Indra yah. Bye.." ucap Sandra kemudian beranjak pergi.
" Loe dimana sih Ndra??" tanya Sandra bingung mencari Indra.
Kemudian Sandra ingat ada satu tempat yang belum dia datangin. Dia kemudian cepat-cepat menuju tempat tersebut. Dan ternyata benar dugaannya Indra ada di taman belakang gedung kampus.
" Dra.. loe gak papa kan?" tanya Sandra pada Indra yang sedang duduk santai melonjorkan kakinya dengan mata tertutup dibawah pohon mangga.
Mata Indra terbuka kemudian tangan kanannya beranjak menuju rambut depan Sandra yang ikut duduk disebelahnya " Aku gak papa kok sayang" ucap Indra dengan senyum manisnya.
" Kamu serius kan dra" ucap Sandra khawatir.
" Kamu tau gak? hal yang paling sulit dilakukan itu bersembunyi dalam terang" ucap Indra denagan tetap mengelus-ngelus rambut Sandra.
" Dan yang loe harus tau, gak ada orang yang bisa sembunyi dalam terang. Orang itu memang seolah tak terlihat namun seorang yang selalu menggunakaan hati tetap bisa merasakannya" ucap Sandra sambil menatap mata Indra.
" San.. kamu tau alasan aku menyembunyikan hubungan kita?" tanya Indra.
" Mungkin karena kamu malu punya pacar kaya aku" jawab Sandra.
" Kamu salah. Justru kamu yang bakal malu punya pacar seperti aku. Anak koruptor yang udah ngabisin uang rakyat. Kamu pasti tahu tentang hal ini jauh-jauh hari sebelum pemberitaan penangkapan ayahku bermunculan dari om kamu" ucap Indra.
" Tapi dra, yang korupsi itu ayah kamu, bukan kamu. Jadi aku gak akan malu pacaran sama kamu, aku tetap sayang sama kamu. Kita hadapin ini berdua" ucap Sandra.
" Aku juga sayang sama kamu Sandra Agustina, dan yah kita hadapin ini berdua" ucap Indra sambil mengalihkan tangannya ke pinggang Sandra memeluknya dari samping, tanpa Sandra tau Indra mengarahkan pisau yang yang tadi dipakai memotong urat nadi tangan kirinya ke pinggang Sandra.
Risa terpaku melihat kedua orang yang saling memeluk terpejam matanya. Dia tidak percaya dengan apa yang telah dia dengar dan dia liat.

seperti monolog...
BalasHapusblognya rame, kalo discroll ada tanda hati segalanya :)