Cerita ini hanya fiktif belaka ^^ efek karena hampir tiap hari hujan.. haha
Petrichor
" Hujan mempunyai berbagai cerita dibalik setiap tetes airnya. Menimbulkan sebuah kesejukan dan aku berharap hujan mau membagi satu kisah indah untukku" -- Raina
" Hujan membawaku pada sebuah cerita indah. Membawa ketenangan serta kerinduaan" -- Satria
****
Aku tersenyum saat hujan mulai menyapa bumi. Panasnya terik matahari seolah diambil alih oleh kesejukan. Aroma menyegarkan mulai tercium saat air hujan membasahi tanah kering. Bagiku hujan mempunyai berbagai cerita dan kisah disetiap tetesnya.
" hmmm.. entah kisah apa yang terjadi di setiap tetes hujan hari ini.. yang jelas aku menyukai aroma tanah yang terbahasahi oleh hujan, menimbulkan aroma ketenangan tersendiri " gumamku sambil memainkan air hujan dengan tanganku.
" Petrichor " ucap seseorang di belakangku.
Aku pun menoleh kebelakang. Ternyata yang berbicara tadi adalah seorang lelaki. Dia pun mulai beranjak berdiri dari tempat duduknya, dan mulai menyentuhkan tangannya pada air hujan. Aku mulai melirik sekitar dan aku baru sadar bahwa aku hanya berdua dengannya di halte ini.
" Petrichor. Aroma yang timbul saat hujan membasahi tanah kering" ucap lelaki itu.
" Apakah kamu menyukai hujan? " tanyaku pada lelaki itu.
" Ya.. aku menyukai hujan. Karena bagiku hujan membawa ketenangan tersendiri dan aku menyukai aromanya " jawab lelaki itu sambil menutup matanya dan menghirup aroma petrichor.
Aku memperhatikan lelaki itu. Seperti katanya, hujan membawa ketenangan baginya dan aku melihat ketenangan terpancar dari dirinya. Lelaki itu pun beranjak duduk kembali dan aku pun mengikuti jejaknya.
" Kamu sendiri sepertinya begitu menyukai hujan? " tanya lelaki itu dibalut dengan senyum manis dibibirnya.
" Ya!! aku sangat menyukai hujan. Karena bagiku hujan menyimpan sejuta cerita dibalik setiap tetes airnya dan aku berharap hujan kali ini mau memberiku satu kisah indah" jawabku antusias.
Dia tersenyum mendengar rasa antusiasku tentang hujan. Pandangan matanya terfokus pada air hujan di depannya. " Dan aku berharap kisah indah itu melibatkanku di dalamnya" gumam lelaki yang suaranya masih terdengar olehku.
" Maksudmu? " tanyaku bingung.
" Ah... tidak.. tidak.. " ucapnya gugup.
" Hmm.. " aku bergumam dengan raut muka bingung.
" Kenalin aku Satria" ucap lelaki itu.
" Aku- "
" Raina" ucapanku terpotong olehnya.
" Kok kamu tau namaku?" tanyaku bingung.
" Kita satu kampus rain.. dan siapa sih yang gak tau sama kamu" jawabnya.
" Kita satu kampus? kok aku gak tau yah?" aku masih tak percaya pada ucapnnya. Karena jujur saja, aku baru pertama kali melihat dirinya.
Bus yang akan aku tumpangi dari jauh mulai terlihat. Aku masih menunggu jawabannya. Aku penasaran dengan sosok lelaki ini. Tetapi bus mulai mendekat. oh no! aku sedikit panik.
" Sepertinya bus yang kamu tunggu sudah datang" ucap lelaki itu.
Aku pun mulai beranjak berdiri. Ada rasa enggan meninggalkan lelaki ini. Aku masih penasaran.
" Aku masih penasaran dengan jawabanmu" ucapku padanya yang sudah mengikuti berdiri. Dia tersenyum dan membuka jaket yang sedang dipakainya. Dan... OMG! dia memakaikannya padaku. Mamah... tolong anakmu ini, sepertinya jantungku mau copot.
" Cepet naik.." suruh lelaki itu.
" Iya.. kamu tidak naik?" tanyaku padanya. Karena tidak mungkin dia berada disini, tapi tidak untuk naik bus.
" Tidak. Aku bawa mobil kok" jawabnya. Alisku berkerut, bingung mendengar jawabannya.
" Mobilnya aku simpen di kampus. Tadi aku sengaja mau nemenin kamu nunggu bus" terang lelaki itu sambil naik.
Aku makin bingung dibuatnya. Dia sengaja nemenin aku?? masa iya sih??
" Sana cepet naik.. hati-hati di jalan" ucapnya.
" ah.. iya.." ucapku sambil menaiki bus. Setelah menaiki bus, aku pun melihat dia dari jendela bus. Dia melambaikan tangannya dan aku pun membalasnya. Saat bus mulai menjauh, aku lihat dirinya menembus hujan dan berlari menuju kampus.
" Kya... ternyata dia beneran cuma nemin aku doang" aku histeris dalam hati.
" Kali ini hujan benar-benar memberiku kisah yang begitu indah. Dan aku yakin kisah hari ini akan tersambung kembali, seperti tetes air hujan yang akan membasahi bumi tiap hari. Karena bulan sekarang sudah memasuki musim hujan" ucapku dalam hati sambil tersenyum-senyum sendiri.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar