Selamat membaca^^
Ratu Use dan Ratu Kamseupay
" Itulah presentasi dari kelompok kami. Ada pertanyaan? " ucap moderator kelompok kedua ini bernama Nadya.
" Ya silahkan Dina mau bertanya apa? " ucap Nadya saat Dina mengacungkan tangan.
" Kenapa kekayaan bisa mempengaruhi stratifikasi sosial seseorang? " tanya Dina.
" Ada lagi yang ingin bertanya? " tanya Nadya.
" Iya, silahkan Rendy mau bertanya apa? " tanya Nadya lagi.
" Seberapa pentingkah pendidikan untuk seseorang? " tanya Rendy.
" Ada lagi? " tanya Nadya.
" Yaudah kalau nggak ada. Kami akan mencari jawaban pertanyaan yang tadi ditanyakan " ucap Nadya.
" Saya akan menjawab pertanyaan dari Dina, Kenapa kekayaan bisa mempengaruhi Stratifikasi sosial seseorang? Karena kekayaan memang menentukan stratifikasi sosial seseorang. Makin kaya orang tersebut makin tinggi juga stratifikasi sosial orang tersebut. Karena dalam kenyataanpun Orang kaya akan menduduki strata di atas " terang Dea.
" Jelas? " tanya Nadya.
" Kalau kekayaan tersebut diperoleh dari cara yang tidak benar apakah orang kaya tersebut tetap memiliki tingkat strata diatas? " tanya Indri, cewek yang duduk dibelakang Dina.
" hayo.... Pertanyaannya susah " ucap anak cowok senang.
" Biasanya masyarakat tidak peduli kekayaan tersebut diperoleh darimana. Walaupun mereka tahu tetap saja orang kaya tersebut menduduki strata diatas karena yang dilihat adalah kekayaannya tanpa peduli kekayaan itu diperoleh dari mana " jelas Nadya.
" ye..... " para cowok bertepuk tangan sambil berteriak geje. Seru memang disaat genknya Nadya dan genknya Dina sudah terlibat dalam sebuah perdebatan.
" Ih..... Kalian semua KAMSEUPAY " ucap Dina.
" huh..... " ucap anak-anak sekelas.
" Saya akan menjawab pertanyaan dari Rendy, Seberapa pentingkah pendidikan untuk seseorang? Sangat penting, karena pendidikan sangat mempengaruhi kehidupan kita di masa mendatang. Orang yang berpendidikan akan memiliki strata yang tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak berpendidikan. Makin tinggi pendidikan seseorang makin tinggi juga strata orang tersebut " jelas Riska.
" Sudah puas? " tanya Nadya pada Rendy.
Rendy hanya mengangguk.
" Ada yang ingin bertanya lagi? " tanya Nadya.
Semua pada menggelengkan kepala.
" Yaudah kalau tidak ada yang ingin bertanya lagi. Sekian presentasi dari kelompok kami. Kalau ada kesalahan mohon dimaafkan, kalau ada kelebihan tolong dikembalikan. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh " ucap Nadya menutup persentasi sambil sedikit bercanda.
" Kamseupay ya guys " ucap Fanya.
" Orang Kamseupay bilang kamseupay " ucap Riri yang mendengar ucapan Fanya.
" Taunih, dasar Kamseupay " ucap Dea.
" Woi.... gak boleh bilang Kamseupay. Ntar dibilang plagiat lagi. Bilang Use aja " ucap Nadya.
" Dasar Use! " ucap Nadya, Riska, Dea dan Riri kompak.
Genk Nadya dan Genk Dina memang tidak akur, kedua genk tersebut sering saling mengejek. Saling menjatuhkan dalam pelajaran.
Saat pelajaran sosiologi berakhir dan menunggu guru B. Indonesia masuk. Anak-anak cewek pada ngerumpi dengan genknya masing-masing, sedangkan para cowok main bola diluar kelas. Sudah tidak asing, walaupun satu kelas cewek-ceweknya pasti terbagi dalam beberapa genk tidak seperti para cowok yang selalu bergabung.
" Eh ntar pulang sekolah ke mall yuk! " ajak Dina pada teman-temannya.
" yuk! Sekalian gue mau beli baju! " ucap Indri.
" Ntar PhotoBox yuk! " ajak Fanya.
" Gue sih ok-ok aja. Tapi gue pulang dulu, soalnya gak bawa duit " ucap Diana.
" use yah " ucap Riri yang mendengar pembicaran genk Dina.
" Eh guys ntar pulang sekolah ngerjain tugas PLH yang kelompok itu " ucap Nadya dengan suara yang sedikit dikeraskan.
" Dimana? " tanya Dea.
" Dirumah gue aja " ucap Riska.
" Boleh tuh, sekalian juga ngerjain makalah geografi " ucap Riri.
" Sambil ngeliwet yuk! " ucap Dea.
" Kalau tugasnya sudah selesai sih boleh aja. Kan kata ibu juga tugas dulu kerjain baru yang lain " ucap Nadya sedikit menyindir.
" Nad Pasha tuh ngelewat " ucap Riska.
" Apaan sih! " ucap Nadya.
" Emang kenapa gitu sama si Pasha? " tanya Dea.
" Kan Nadya suka sama Pasha " ungkap Riri.
" Tapi Pashanya suka sama Dina tuh! " celetuk Fanya.
" Terus gue harus bilang wow! " ucap Riska.
" Terus harus bilang wow gue! " ucap Dea.
" Lagian Nadya juga cuma suka doang kok sama Pasha " ungkap Riri.
***
" woi.... Bu Siti marah loh! Udah dua minggu gak masuk ke kelas kita " ucap Nadya.
" Emang marah kenapa? " tanya Diana.
" Anak-anak cowoknya berisik mulu. Kalau si ibu lagi ngejelasin pasti gak diperhatiin malah pada ngobrol. Jadi si ibunya marah " ungkap Riri.
" Kalian sih Kamseupay " ucap Dina pada anak-anak cowok.
" Use! " ucap Nadya.
" Huh.... Dasar ratu kamseupay dan rata use " ucap anak-anak cowoknya.
" Eh sekarang itu bukannya saling ledek, mending pikiran supaya si ibu masuk ke kelas kita lagi " ucap Indri.
" Kita minta maaf aja " usul Riska.
" Tapi semuanya yang minta maaf " ucap Fanya.
" Yaudah ntar istirahat jangan pada kekantin. Kita ke ruang guru buat minta maaf sama si Ibu " ucap Nadya.
" Gue setuju, awas loh kalau gak ikut minta maaf kamseupay " ucap Dina.
***
Anak-anak kelas XI IPS 3 mendapat tugas praktek pemilu. Mereka dituntut untuk kompak dan membagi-membagi tugas.
Pagi ini anak-anak XI IPS 3 sibuk menyiapkan perlengkapan buat praktek pemilu.
" Ris, bantuin angkatin meja dong! " ucap Indri pada Riska.
" Iya bentar " ucap Riska.
" Nad papan buat penghitungan suaranya gimana? " tanya Dina pada Nadya.
" Yang didepan perpus aja. Suruh anak cowok buat ambilin " jawab Nadya.
" Woi.... Yang merasa dirinya cowok tolong ambilin papan tulis yang ada didepan perpus dong! " ucap Dina.
" Cepetan ambil ih! " ucap Nadya.
" Iya Ratu Use sama sama Ratu Kamseupay. Laksanakan! " ucap anak-anak cowok.
Praktek pemilu ini pun berlansung dengan baik.
***
Hari ini anak-anak kelas XI mengadakan studytour ke sabuga. Untungnya anak-anak XI IPS 3 satu bus tanpa ada yang terpisahkan. Dalam perjalanan mereka sibuk dengan urusan masing-masing dan duduk ditempat masing-masing.
Saat ditempat tujuanpun mereka semua langsung berpencar dengan genknya masing-masing. Ada yang kesana, ada yang kesitu.
Untungnya saat perjalanan pulang keadaannya tidak terlalu buruk.
" Eh cewek-cewek ada yang punya minum gak? Minta dong! " ucap anak-anak cowok.
" Nih! " ucap Riri sambil menyerahkan air minumnya.
" Eh ada yang mau? " tanya Dea menawarkan cemilan.
" Mau mau " ucap mereka semua. Merekapun berebutan cemilan tersebut.
" Eh guys dangdutan yuk! " ajak Nadya.
" Yuk, gue yang nyanyi " ucap Dina.
Merekapun bergoyang bersama mengikuti irama. Tak bahwa dinding yg selama ini menghalangi hubungan antar genk mulai terkikis. Walaupun tak ada satupun yang tau kekompakan itu akan bertahan sampai kapan? biar waktu yang menjawabnya....
Kekompakan memang harus terjalin dalam suatu kelas. Karena teman sekelas keluarga kita disekolah.
Di komen ya ^^

akirnya ketem juga tombol komennya hehe..
BalasHapuscerpen kamu bagus kalau saya baca sepintas
tapi menurut saya alangkah bagusnya kalau deskripsi tempat toko
dan suasana menggunakan majas-maja hehe
[ah saya juga kurang paham cerpen mungkin kamu lebih ahli :)]